Wednesday, February 13, 2008

Validitas Sertifikat Macromedia dipertanyakan

Masih terngiang di telinga saya dalam setiap waktu 'jualan', new media selalu membanggakan diri sebagai macromedia authorized training partner, yang artinya bahwa new media mempunyai hak untuk mengeluarkan sertifikat macromedia, yang berlaku dan diakui secara internasional.

bagi saya hal itu merupakan hal yang sangat luar biasa!!
macromedia.. memang sebuah perusahaan yang sekaliber dengan microsoft
kredibilitas dan kapabilitasnya tidak diragukan lagi. bagi orang yang memegang sertifikat macromedia akan mendapatkan jaminan mudah untuk mendapatkan kerja dimanapun, di seluruh dunia.

tapi sayang sekali.. saya yakin sepenuhnya kalau sertifikat itu TIDAK SAH atau TIDAK LEGAL!!
ada beberapa alasan.

alasan pertama. pada seputaran tahun 2005, macromedia resmi dibeli (bukan merger) oleh adobe. yang artinya bahwa perusahaan macromedia sudah tidak eksis lagi!! beda dengan kasus merger antara perusahaan sony dengan perusahaan ericsson yang akhirnya mengeluarkan produk dengan label sony ericsson. kasus lainnya adalah benq dengan siemens yang mengeluarkan produk ponsel dengan label benq-siemens. beda halnya dengan kasus adobe, label macromedia sudah tidak digunakan lagi!! produk yang dikeluarkan adalah adobe flash (dulunya macromedia flash), adobe dreamweaver (macromedia dreamweaver), adobe freehand (macromedia freehand) dan yang lainnya.

alasan kedua. software yang digunakan di new media semuanya bajakan!! tapi hal ini harus kita maklumi bersama, karena semuanya juga menggunakan software bajakan. tapi masalah yang ingin saya kemukakan adalah, bagaimana macromedia atau adobe mau mengeluarkan sertifikat kepada perusahaan yang jelas-jelas membajak produk yang mereka buat??

alasan ketiga. saya mencoba mencari mengenai macromedia authorized training partner di google, dan langsung terhubung dengan adobe authorized training partner (http://www.adobe.com/support/training/matp/whatis_matp.html).hal ini bukan berarti bahwa pemegang sertifikat macromedia secara otomatis akan menjadi pemegang sertifikat adobe. untuk wakil di Indonesia, adobe hanya menunjuk satu perusahaan sebagai authorized training partnernya yakni perwakilan apple indonesia, dan hanya untuk software adobe photoshop saja, bukan untuk semua produk adobe.

alasan keempat. melihat hal tersebut diatas, bagaimana bisa beberapa instruktur di new media mendapatkan macromedia instructor certified dan mengeluarkan sertifikat yang sama untuk mahasiswanya?? dari informasi yang saya dapat, sertifikat macromedia atau adobe hanya sah dan legal jika dikeluarkan langsung oleh pihak adobe dan atau macromedia. logikanya jika seorang lulusan sarjana mengajar seorang, apa orang yang diajar tersebut otomatis sarjana atau si sarjana berhak mengeluarkan ijasah sarjana?? DIMANAKAH PARA INSTRUKTUR NEW MEDIA ITU MENDAPATKAN MACROMEDIA CERTIFIED INSTRUCTOR??? dan siapa yang memberinya hak untuk mengeluarkan sertifikat macromedia??

afiliasi antara perusahaan software besar dengan perguruan tinggi di Indonesia yang saya ketahui hanya ada di ITB. ITB berafiliasi dengan autodesk (www.itb.ac.id) dan sama sekali ITB tidak gembar-gembor mengeluarkan sertifikat Autodesk.

Semua paparan di atas membuka mata kita bahwa :
  1. New Media mendompleng nama besar macromedia untuk kepentingan sendiri.
  2. New Media begitu goblok dan kuper sampai-sampai tidak sadar kalau macromedia sudah dibeli adobe (atau pura-pura goblok?)
  3. New Media memanipulasi sertifikat dengan mengatasnamakan macromedia
    (http://www.newmedia-bali.com/files/why.php)
  4. New Media membohongi lulusannya dengan keampuhan sertifikat macromedia yang aspal (http://www.newmedia-bali.com/files/why.php)..."Sertifikasi Pendukung yang berlaku secara Intrenational dari berbagai Partnership New Media diantaranya : Macromedia, Linuxindo, MYOB (Untuk jurusan tertentu)"
  5. New Media menjerumuskan mahasiswanya untuk bersama-sama terlibat dalam tindak kejahatan, ketika serifikat macromedia yang aspal itu dituntut keabsahannya secara hukum.
  6. New Media menghalalkan segala cara untuk berebut mahasiswa dengan kampus sejenisnya demi kepentingan dan profit individu, sama sekali bukan demi profesionalisme dan kemajuan SDM.
Waspadalah waspadalah waspadalah dengan segala sertifikat yang dijanjikan !!!
Jika anda tidak ingin mengeluarkan banyak uang untuk biaya pendidikan yang membuat hidup anda berakhir di penjara !!!

34 comments:

Anonymous said...

bukannya uda diganti di webnya ya?
Sertifikasi Pendukung yang bisa digunakan sebagai pelengkap dalam bekerja nanti dari Partneship New Media diantaranya : Adobe ( dalam proses registrasi perpanjangan, dikarenakan akuisisi Macromedia oleh Adobe), Linuxindo Jakarta dan MYOB ( kerjasama dengan PIA-Bali) untuk jurusan-jurusan tertentu.
knp kaga diupdate juga blognya?

Anonymous said...

kampret..!!! orang orang dalemnya aja kliatan manis manja (kya grup dangdut yak..??) tapi daleman hatinya.... beeee.. segala sifat setan ada di dalemnya.
rugi banget buat 15juta lebih kalo yang mreka kasi ke mahasiswanya gratisan dan bisa didapetin siswanya FREE di internet.
sapa juga yang gak dongkol gondok segede gedenya gondok ama mereka.
sertifikat lagi, hari gini yang namanya sertifikat macromedia mau nyari dimana..?? nyari ampe jungkir balik kanan kiri depan belakang ampe muntah darah juga gak bakal ada! apa mereka goblok yak? ngadai lomba koq hadiah sertifikat pake print digital seharga 5000 perak..?? sama sekali gak ada apresiasinya ama karya! kasian banget ama siswa kreatif yang terjebak dalam neraka yang membatasi mereka yang kreatif untuk lebih kreatif lagi. sungguh kasihan.

Anonymous said...

saya sudah browsing tentang adobe authorized training partner dan saya menemukan link dibawah ini
http://www.lumenbrite.com/training/
disana akan ditemukan bahwa sertifikat adobe hanya bisa dikeluarkan oleh adobe sendiri secara resmi melalui kursus-kursus singkat. dan orang yang mendapatkan sertifikat tersebut tidak serta merta bisa mengeluarkan sertifikat yang sejenis! karena instruktur yang bisa menerbitkan sertifikat adobe hanya instruktur-instruktur yang ditunjuk langsung oleh adobe sendiri (coba search di google macromedia certified instructor)
http://www.media-enterprise.com/instructors/instructors.htm
jadi semuanya bohong!!!
bagi rekan-rekan yang ingin masuk ke new media, coba pikir-pikir lagi. kasian duit yang akan dikeluarkan. apalagi khabarnya biaya pendidikan di new media nggak main-main!!! sekitar 15 juta lebih selama dua tahun bahkan untuk jurusan-jurusan tertentu (yang nggak jelas juntrungannya) biayanya lebih mahal lagi. itu sama saja dengan biaya spp selama 5 tahun di lembaga pendidikan lain, bahkan lebih mahal dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di bali.

Anonymous said...

jadi materi webnya diganti gara-gara baca blog ini? berarti bener kalo macromedia yang kemarin itu tipuan...aduuuhhh kok tega ya...bohong sama siswa sendiri..katanya kampus kok tukang bohong???? jahat banget sih...!!!!

Anonymous said...

NEW MEDIA TUTUP AJA DEH....JUAL SERTIFIKAT PALSU !!!! JANGAN JANGAN IJASAHNYA PALSU PULA !!!!

Anonymous said...

udah mending buka forum komunikasinya secara langsung dengan Mahasiswa, biar 1 visi dulu secara intern.

Berani karena benar, takut karena salah..!!!!!!!!! pilih yang mana??

Anonymous said...

sepertinya ada kerajaan baru di Indonesia di jaman reformasi ini..kerajaan new media...hahahahaha
Raja-rajanya punya selir, birokrasi rumit, sok mentereng, hidup dari upeti dan memeras rakyatnya...berapa ratus tahun mundur ya???
Kok ada dijaman ini...regim baru seperti ini? perlu di foto nih (nyontek iklan ;) kan newmedia juga udah biasa nyontek? jadi boleh donk nyontek juga ;)

Anonymous said...

wah,,kayaknya jajaran direksi NewMed harus turun tangan ni ngadepin masalah beginian, bukan maen2!!
Sebelum masuk surat pembaca dan disegel..
Dengan konsekwensi harus menjembatani semua mahasiswanya utk pindah ke kampus yg mengeluarkan sertifikat asli..
Supaya penipuannya bertanggung jawab gt :p

Anonymous said...

gimana kalo ada yang ngasih tahu adobe, terus dituntut ma adobe? wah bisa tutup beneran tuh

Anonymous said...

secara program2 yg dipake bajakan semua. Dari awal gw dah curiga, tp berhubung gw g ada pikiran negatif, jd g gw terusin kecurigaan gw.
ternyata Numed emang kampus Bullshit, kepunyaan perorangan yg g ngerti ilmu itu utk apa, dan g seharusnya digunakan sbg media utk mencari keuntungan semata.
ck..ck..ck.. g mikirin nasib generasi penerus bangsa ne!!!!

OdINK said...

wah saya baru tau tuh.....

Anonymous said...

weh parah neh....new media jualan sertifikat yg udah ndak berlaku

Anonymous said...

gimana ini pak suteja kok bisa begini....

Anonymous said...

Masukan untuk NEW MEDIA......PENUHI HAL2 YANG SAYA EBUTKAN DIBAWAH INI.mungkin apa yang saya sampaikan ini dapat memperbaiki CITRA ANDA
1. Jujur kepada mahasiswa tentang kebenaran sertifikat macromedia
2.Ubah manajemen yang diterapkan
3.Tepatin janji yang sudah diucapkan spt FREE INTERNET (websitenya jgn banyak yang direstric, ks kebebasan bwt ngdownload jgn hanya bisa dipake baca doang buat apa!!!! and masih banyak lagi tenteng FREE INTERNET, introspeksi diri)
4.Buat and kasi modul yang berkualitas jgn amburadul and gk bisa dibaca and dimengerti!!!(modul kalian terlihat bodoh and cemen!!!!)
5.Sediakan tenaga pengajar yang terbaik, ahli dibidangnya and bisa berinteraksi yang baik dengan mahasiswa(jangan yang bisahanhanya nyebeng alias cemberut doang!!!)


Kiranya itu aja saran yang dapat saya sampaikan

Berharap KALIAN (newmedia)MEMPERHATIKAN AND MELAKSANAKAN

Anonymous said...

oiya. omong by omong.. Mentang-mentang jamannya digital printing, sertifikat kelulusan juga pake digital printing yach?
coba dech bayankin kalo filenya dikopi sejuta umat. Nach lohh.. Jreennngg..Gedubrak Prrryang.. sejuta umat punya sertifikat tanpa bayar, bahkan tanpa sekolah sekalipun..
KhAN nggak perlu ilmu Digital Imaging or apalah yang hebat2 amat untuk retouch dari hasil Scan..
Mungkin aja maunya modern, tapi... apa nggak tau nilai "pamungkas" dari sertifikat yang jadul pake kaligrafi?? Kalo ga tau, liat dech sertifikat anak SD - SMA...

Anonymous said...

thanks banget blog ini udah ada..karena kalo ga gitu ga mungkin pihak numed mo jujur kalo ga terdesak, sekarang saat terdesak dan semua mata tertujupun masih ga mo jujur.

dari awal adanya forum, pihak numed ga serius nanggepin, kemana pihak manajemen waktu itu? siswa cuma bertemu dengan manajer operasional (yg kabarnya gadungan) dan staff humas yg juga minim info. apa yang bisa keduanya lakukan?

Buntut dari forum itu ada siswa yang dipanggil, diintimidasi, dituduh macem-macem, dipojokkan bahkan pake nada anceman segala.

gimana kalo ada forum lagi? bisa bisa diculik lagi siswanya..kayak jaman orde baru aja kan jadinya?

pliz deh apa diah dan dyta ga cukup jadi saksi hidup tuh?

intinya kalo mo selesein masalah...positif thinking kah..ga mungkin ada asap kalo ngga ada api..

ngga mungkin siswa jadi provokator kalo ngga pengajarnya provokator.

ngga mungkin siswa kurang ajar kalo ngga di dididk ma orang yang kurang ajar juga..

kalo siswa dididik dengan baik, kasih sayang dan tulus..siswa juga bakal penuh kasih dan tulus..

Anonymous said...

ohhh.....
jadi diah ma dita????

hohohohoho...

aku dapatkan beberapa opini

versi mhsnew med :

DITA N DIAH YANG MENGAJAK MHS NEWMED UNTUK MEMBUAT KEGIATAN SEMACAM BEGINI.

versi menejemen new media :

DIAH DAN DITA MENGAKU NETRAL????

WHAT????

walaupun diah dan dita mengaku netral, sudah banyak saksi yang bilang diah dan dita menjadi provokator.

waktu di forum, dari cerita yang saya dengar, saya sungguh kecewa mendengar pernyataan diah dan dita yang melenceng dari permasalahan.
sungguh memalukan.dan saya salut buat koplet yang berani angkat bicara dan bukan asal bicara.seperti diah dan dita.
sungguh memalukan.

JADI KORBAN????

ya resiko dong.
berani berbuat ya berani tanggung resiko.

newmedia salah.saya juga kecewa.
tapi saya bersyukur karna tidak melanjutkan ke tingkat profesional dengan sistem pengajaran yang tidak siap.

saya hanya kasian melihat teman2 saya yang melanjutkan.

anak2 ga mungkin kurang ajar
kalo ga ada dosen dan asdos yang ngajarin kurang ajar. bener kan???

saya bukan staff atau mhs di new med.
tetapi saya adalah alumnus newmed.
dan saya kecewa pada pihak newmed.
saya prihatin kpd pihak mhs newmed.
tapi saya menyayangkan kejadian provokasi ini.benar2 ga punya otak.
kalianlah orang yang berkreativitas mati.hanya bisa jadi provokator.
kenapa tidak mau demo aja sekalian di newmedia??
daripada ngomong ga didengerin???
atau ngomong sekalian sama pak nyoman..
jangan jadi pengecut.sembunyi di belakang.ngomong di depan kalo berani

Anonymous said...

yee...katanya ga berpihak kok ngamuk2 sendiri???
sabar bro...ini namanya aspirasi,,dinamika..orang bisa protes dengan berbagai cara..mogok makan kek, theaterical, aksi bisu...bahkan dialog itu hak azasi, itu cuma bentuk "unjuk rasa"

jangan baca blog ini kalo ga siap terima kritik pedas, baca komentar...suka suka donk..weeeeeeeeeee

Yang sirik minggir...

Anonymous said...

new media emang busuk, tapi dengan cara kaya begini kalian ga jauh busuknya dengan new media.ga punya moral dan aturan.

kalian itu sama2 jelek,jadi mending kalian instropeksi diri dulu deh.

manajemen new media selalu mengentengkan semua permasalahan.
gimana mo beres masalahnya kalo manajemen nanggepin semua masalah sepele???
pecat aja manajernya,ganti aja si kepala sekolah kalo emang ga bisa ngatasin lagi dan ga bisa cari solusi,dari pada kasi janji palsu??? dan para mhs new media terlantar dan tertipu???
kaya anak cinema???
gimana tuh kabarnya???
buang2 duit dong??

buat kalian para new media haters.
kalian adalah orang yang berpendidikan, mayoritas dari kalian adalah orang kreatif (desain grafis).ga punya cara yang lebih baik dari ini.mana suaranya waktu di forum????kok ga ada???denger2 ada yang minta hotspot di aula???
mau internetan ma sapa disana????ma hantu penunggu new media ya??main belakang gini kaya maling aja.
ngaku sama mamajemen "saya ga tau apa2,itu kemauan anak2,saya netra" KAMPRET NETRAL, kalo ujung2nya bikin masalah lagi.jadi musuh dalem selimut dong???
kalo ga suka newmediaangkat kaki aja!
sana kuliah di kampus yang LULUS LANGSUNG KERJA dijamin kalian di abaikan dari kerjaan.itu fakta dan uda banyak korbannya.kurikulumnya juga ga sebagus new media.

setidaknya cara anak cinema lebih berpendidikan dari kalian untuk mengatasi masalah,meskipun akhirnya tidak menemukan titik terang karna manajemen yang brengsek.
disodorin materai ga berani tanda tangan,jangan cuma mikir balik modal aja.pikirin tu nasib mahasiswa.jangan di tanggung kerja aja.gmn mo kerja lalo dapet kurikulum bobrok dan fasilitas yang tidak sesuai dengan buaian para humas new media kpd siswa dan calon siswa?????

aku motanya nih,menurut kalian ngaruh ga sih kuisioner untuk penilaian seorang dosen?
apanya yang kalian nilai???
dia baik ama kalian atau karna dia ngajarnya becus???

sayapunyaimpian said...

ga ngerti dengan yang terjadi, sebenarnya saya cukup sedih. rasanya pengen nangis tapi kok cengeng banget ya. banyak yang udah saya korbanin. ortu menginginkan kul dikampus yang lbh bermartabat tapi saya menolak, bukan karena bodoh, but sebuah impian menjadi seorang graphic designer. tapi apa yang ku dapat dari semua mimpi indahku?? gak ngerti juga sebenarnya ma siapa aja yamg berseteru, gak ngerti juga kenapa masalah yang terjadi. yang jelas semoga numedia jadi baik seperti yang dikata, promosi boleh tapi sebaiknya seperti adanya. semoga yang buat blog ini (kalo bisa menyelesaikan) beserta yang tetua lainnya, tolonglah selesaikan masalah ini. saya yakin banyak mahasiswa kecil seperti saya yang menaruh impian menjadi seoran graphic designer. semoga semua yang diharapkan tercapai. semoga semua baik2 saja. oh ya, om yang empunya blog tolongjuga bantu selesaikan masalah ini ya(kalo bisa). kalo kita cuma ngetik2 doank, bicara2 doank dengan kepala keras ya gak dapat apa deh. saya anak kecil baru belajar desain tapi percayalah saya punya mimipi besar seperti desainer2 terkemuka indonesia yang banyakberterbangan di jawa meskipun saya dari bali. Salut buat yang akan selesaikan masalah ini dan bantu saya n anak kecil lainnya yang buyat gapai impian sebagai G_desainer handal meski lulus D2 doank.thnx


love anda semua,peace,this content not include war.

Anonymous said...

BETUL tuh si saya punya impian!!!
gw setuju!!!!
yang punya blog jangan cuma bisa ngetik aja!!!
selesein juga masalahnya.jangan diem aja.

Anonymous said...

benci tapi rindu pasti tuh...jangan2 krn ndak ada yang naksir dia trs sewot grow up dong...

Anonymous said...

forum udah di masukin orang managemen neeeeh....
tapi aku setuju gimana kalo kita segera selesaikan kayak temen temen 'cinema',alias walk out alias keluar dari kampus jahanam ini.
sekedar bagi rumors pak Ayip, pak adi resana, pak edi ,pak nyo. denger denger mau bikin sekolah Diskomvis dan Broadcast.yang lebih oke, lebih masuk akal ,waktu materi ,dan biayanya.
Bener gak ya ??!!

Anonymous said...

Aku lulusan animasi D1 ,belum kerja sampe sekarang,
satu lagi kataya Big J juga setuju bikin jurusan Animasi diluar NM bareng sama pak ayip dan paknyo......,ngaku aja big J ,
Big J ...oh Big J engkau adalah instruktur idolaku.jangan terjebak sama system yang mengkerdilkan kemampuan pak Joni ( 'tul ngga? )maju terus Big J !!!!!!
maju terus pak Joni !!!!!!
hidup animasi 2006 !!!!

† gräçë † said...

gw seneng ama yg buat neh blog en comment2nya.bener apa yang seperti tmen2 yang laen bilang...NEW MEDIA DIMUKA AJA KELIATAN KEREN tp DIDALAMNYA BUSUK engga BERMUTU...FUCK LAH..!!ngaku2 kuliah komp no 2 diindo eh2 tenryata....TAIK!nda ada apa2nya.uda gitu gw mrasa beberapa instrukturnya kek tai dalam cara mengajar,loe itu instruktur yg harusnya mengajar supaya siswa-siswinya bisa, bukannya loe ngebacot sendiri entah siswa loe ngerti apa engga loe engga mao tau!
NEWMEDIA?nothing say!buat yg niat masuk newmedia,gw saranin JGN MASUK sini dah,pilih college yg laen.LOe masuk sini=RUGI+like you in da hell.
NB: sp tu yg diatas gw bilang CS bisa short time?(*&A@$(&*@$ bole jg tu....mantab!!sayang aja CS nya mukanya nyebeng semua but it's ok yg penting bisa short time yooo!!uhauhauh...

Anonymous said...

ah blog ini gak penting.yg penting gmana slesai semua.jgn trlalu percaya dgn ini.ini hanya basa basi.

Anonymous said...

hmmmmmmmmm

selain NM juga lembaga2 lain yang pake "embel - embel" seritifikat
juga harus di kaji ulang lho

di Bandung aja sekitar 200 lembaga pendidikan di tutup lantaran gag resmi dan pake sertifikat partnership dan izin palsu...

serem banget kalo itu terjadi di NM

Anonymous said...

sebener nya gua udah tau dari dulu bahwa new media itu busuk ...tapi gua diam aja ... nggak ada pendukung sih ... dari pada dimusuhin sendiri lebih baik diam ... tapi sekarang kebusukan itu udah terkuak dengan sendiri nya...
kata bijak :
1 orang bilang gimana bisa sembunyiin asap , pasti kecium juga...

2 dimana ada api , disitu ada asp....

Anonymous said...

api dari kompor gas ga keluar asap tuh

Salam,
Mas Baskoro

coroerz.... said...

kita udah sering ngomong tapi gak pernah di hiraukan

susah nyari uang brow

klo terus dibohongin mendingan keluar aj

sedikit info :

uang pake ultah new media aja di suru ngembaliin

gila g?

katanya taon ini 60% dana dari kampus


NB : eh kalo ada yang mau balas comment Q dgn kata-kata pedes jangan setengah2 ya
aq suka banget baca makian
lumayan pake bahan siaran!

e-news said...

sertificat asli bukan masalah yang membuat anda mati.sekarang kita lihat kenyataan aja.para pengemis yang sering kita lihat di sepanjang jalan atau di depan rumah.penhasilan mereka jauh melebihi penghasilan orang yang pendidikannya tinggi.mereka bisa mendapatkan penhasilan setara dengan lulusan diploma 3(D3).yang penting pengalaman mereka yang mebuat mereka menjadi orang yang berguna. Daripada pusing2 lebih baik ke blog ku, di entertaimentbusiness.blogspot.com.hare gene modal yang kita perlukan cuma muka tebal dan kuping tebal aja.hasilnya dompet pasti tebal.contoh nyata para koruptor bangsa ini.mereka cuma modal muka tebal, dompet mereka tebal juga khan....

Anonymous said...

PICIK KAU E-NEWS......!!!!!!

pengemis itu bukan kerjaan yang seharusnya dicita citakan ....
korupsi bukan sesuatu yang harus dibanggakan......

asal tau ya lu salah nulis
'entertainment'!!!!

RADItCAL

Anonymous said...

gw cuman mokondo alias modal kontol doank bisa dapet job dengan penghasilan tinggi.

jangan samakan orang2 terdidik dengan pengemis kayak elo donk e-news...

Anonymous said...

kita udah kuliah bukan SMA lgi..
praturan yang sok ketat..
new media kan bukan diploma,. buat apa jas almamater..