Saturday, September 3, 2011
Sudrajat sang (mantan ) Direktur part II
Monday, December 21, 2009
tentang gedung baru Newmedia
kami mohon maaf karena lama kami tidak melakukan update terhadap blog kita ini. berita terkahir tentang newmedia yang bisa kita semua lihat adalah newmedia memiliki gedung baru. Tentang status kepemilikan gedung baru tersebut masih simpang siur.. Ada yang mengatakan bahwa gedung baru itu dikontrak oleh pihak newmedia, adapula yang mengatakan bahwa gedung itu sudah dimiliki (dibeli) oleh newmedia. Kami cenderung menyimpulkan bahwa gedung itu sudah dibeli oleh pihak newmedia. Kenapa kami menyimpulkan seperti itu?? Melihat perubahan fisik yang terjadi pada gedung baru itu, kami menilai bahwa terlalu besar perubahan yang dilakukan terhadap gedung itu jika hanya untuk dikontrak saja. Kemudian, kami juga menganalisa kemampuan finansial dari newmedia sendiri sangat mampu untuk membeli gedung baru tersebut, yang tentunya harganya akan sangat mahal!! kami memiliki keyakinan bahwa untuk membeli gedung tersebut newmedia tidak akan mengalami kesulitan.. kenapa?? karena sudah menjadi karakter newmedia untuk mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan mengabaikan etika bisnis dan profesionalisme, sehingga kekuatan finansial newmedia akan sangat kuat. Siapa yang menjadi korban?? sudah tentu rekan-rekan mahasiswa yang paling dirugikan... karena sumber dana terbesar newmedia adalah dari mahasiswa..
Kami juga menganalisa bahwa, selain menarik dana yang besar bagi mahasiswa dan melakukan "pungli" terhadap karyawannya, kami yakin bahwa newmedia juga melakukan manipulasi pajak. kami yakin Newmedia tidak akan melaporkan penghasilan sebenarnya kepada dirjen pajak. Manipulasi pembukuan untuk mengecoh sistem pajak akan sangat mudah dilakukan mengingat pemilik dari newmedia adalah lulusan STAN. Kami berani bertaruh bahwa hal ini benar...
Estimasi penghasilan newmedia adalah sebagai berikut:
- Asumsi bahwa jumlah mahasiswa di newmedia adalah 400 orang dan rata-rata per mahasiswa membayar biaya pendidikan minimal sebesar Rp 600.000 per orang/bulan. itu artinya newmedia mendapatkan pendapatan sebesar Rp 240.000.000 per bulan
- untuk pembayaran listrik, telepon dan air kami asusmsikan Rp 15.000.000 per bulan. kami sengaja mengambil perkiraan yang besar.
- Karyawan tetap yang ada saat ini mungkin sekitar 40 orang dengan asumsi gaji rata-rata maksimal Rp 2.000.000 per bulan. Jumlah pengeluaran untuk gaji karyawan per bulan adadah Rp 80.000.000. Silakan tanyakan sendiri kepada karyawan newedia yang kalian kenal berapa gaji yang mereka dapatkan...
- Penghasilan untuk short course untuk bulan-bulan normal kami asumsikan minimal Rp 1.000.000 per hari, jadi penghasilan untuk short course adalah Rp 22.000.000 per bulan (hari sabtu dan minggu libur). Bagaimana kami mengasumsikan angka ini?? pikirkan bahwa yang ikut shortcourse dalam satu kelas adalah 10 orang, kemudian perhatikan pada jam-jam short course... berapa kelas yang ada?? kami perhatikan rata-rata setiap hari ada 4 kelas yang aktif.. yang artinya ada 40 orang ikut short course. Short course selesai dalam waktu 1 bulan... nah bisa dibayangkan...
- Jadi estimasi penghasilan bersih newmedia dalam satu bulan adalah ((Rp 240.000.000+22.000.000) - (Rp 15.000.000+Rp 80.000.000)) = Rp 167.000.000
Jika dalam sebulan penghasilan bersih newmedia adalah Rp 167.000.000 maka dalam setahun penghasilan newmedia adalah Rp 2.004.000.000 (dua miliar 4 juta rupiah)!! sungguh angka yang fantastis bagi kami... kami memperkirakan penghasilan itu masih akan bisa bertambah, karena terakhir kami dengar bahwa newmedia sudah menaikkan biaya pendidikannya.
Dengan keuntungan sebesar itu, apa yang didapat oleh mahasiswa?? secara finansial berani kami katakan TIDAK ADA!! bahkan untuk akses internet saja, mahasiswa masih juga diberatkan dengan dipungut biaya setiap jamnya... mahasiswa juga tidak diperbolehkan meminjam inventaris newmedia seperti Camera, Handycam, dan yang lainnya. pemakaian komputer di kelaspun sangat-sangat dibatasi dengan cara birokrasi yang rumit!
Jadi.. wajar saja kalau gedung baru tersebut sebenarnya sudah dibeli oleh pihak newmedia. Di satu sisi kami kagum dengan kemampuan manajerial newmedia yang mampu menghasilkan keuntungan segitu besarnya.. di satu sisi kami prihatin, loyalitas newmedia terhadap mahasiswanya sangat kecil, bahkan bisa dibilang tidak ada. Mahasiswa bagi newmedia hanya merupakan sapi perahan. Dirayu untuk masuk dengan dijanjikan macam-macam.. akhirnya setelah mahasiswa masuk dan rela mengeluarkan biaya yang besar, mereka tidak mendapatkan sesuai dengan hak mereka..
Newmedia, kami kagum kepadamu, namun.. sadarlah.. kalian juga memiliki misi sosial yang sangat mulia disini yakni mencerdaskan kehidupan bangsa... berikanlah apa yang menjadi hak mahasiswa.. berikan fasilitas yang lebih kepada mahasiswa.. dan berikanlah mahasiswa tenaga pengajar yang handal.. jangan hanya mempekerjakan pengajar-pengajar yang kurang pengalaman hanya untuk bisa dibayar murah... berikan juga fasilitas yang lebih kepada para pengajar.. Uang kalian sangat berlebih! Ingat.. jika kalian meninggal nanti (semoga kalian panjang umur) hanya akan membawa kain kafan tidak lebih....
Monday, March 9, 2009
KENAPA TOTO PARWONO KELUAR???
TOTO PARWNONO, merupakan salah satu tokoh kunci Newmedia. beliau merupakan salah satu orang yang ikut tumbuh bersama newmedia. Menurut pengakuan toto parwono sendiri, beliau adalah pemegang MCI (macromedia certified instructor) dan berhak mengeluarkan sertifikat resmi macromededia untuk siswa-siswa newmedia, khususnya jurusan Desain Grafis. Dari sini manajemen menganggap bahwa toto parwono merupakan orang penting, sehingga menjadikan toto parwono sebagai MANAJER OPERASIONAL newmedia. Manajemen menganggap bahwa selama toto parwono masih bertahan, newmedia masih bisa "menjual" serifikat macromedia, yang memang dari awal keabsahannya dan keasliannya sudah kami TOLAK mentah mentah (silakan baca posting-posting sebelumnya untuk mendapatkan data-data akuratnya).
Pada saat kami mendengar toto parwono keluar (atau dikeluarkan) dari newmedia, kami tidak mendengar adanya klarifikasi dari pihak manajemen mengenai keabsahan sertifikat macromedia yang digembar-gemborkan oleh pihak newmedia. Malah... pihak manajemen mengaku sedang melakukan perpanjangan dengan pihak adobe mengenai sertifikasi ini. Sampai sekarang hasilnya apa??? NOTHING!! kami sudah melakukan cross cek dan mencari informasi di internet tentang kaitan newmedia dan adobe, hasilnya nihil! Artinya bahwa statement yang dikeluarkan oleh newmedia mengenai Adobe Certified adalah palsu, atau tidak ada sama sekali. Dalam situs resmi adobe, TIDAK disebutkan bahwa newmedia sebagai Autorized Adobe Training Partner.
Kami tidak mendapatkan informasi mengenai siapa yang mengeluarkan statement yang begitu ceroboh itu. Memang di permukaan terlihat bahwa statement itu dikeluarkan oleh manajemen, tapi siapa didalam manajemen yang mengusulkan hal tersebut?? Kami berpendapat bahwa usul itu dikeluarkan oleh Toto Parwono dan disetujui oleh pihak manajemen, karena manajemen menganggap bahwa hal tersebut memang tanggung jawab Toto Parwono sebagai manajer operasional dan sebagai orang yang mengaku bisa mengeluarkan sertifikat resmi macromedia.
Dengan data-data tersebut, kami menganalisa bahwa kronologis keluarnya (atau dikeluarkan?) Toto Parwono adalah sebagai berikut
- Pihak manajemen kemungkinan besar tidak mengetahui secara pasti tentang sertifikat macromedia.
- Begitu kebenaran terungkap melalui blog ini, pihak manajemen langsung mempertanyakan hal ini kepada Toto Parwono sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas sertifikasi macromedia ini
- Toto Parwono mengusulkan (atau mungkin menyatakan) bahwa status (palsu) newmedia sebagai Macromedia Authorized Training Partner bisa diubah dan diperpanjang menjadi Adobe Authorized Training Partner, karena macromedia sudah diakuisisi atau dibeli oleh pihak adobe.
- Statement "ceroboh" itu akhirnya sampai ke permukaan dan ternyata semua tidak semudah yang dikatakan oleh Toto Parwono.
- Manajemen bingung dan sudah mulai meragukan kredibilitas dan kapasitas Toto Parwono dan kemungkinan besar Toto Parwono sudah merasakan hal tersebut
- Toto Parwono keluar (atau dikeluarkan) dari newmedia
- kami melihat papan kebanggan newmedia yang bertuliskan ''MACROMEDIA AUTHORIZED TRAINING PARTNER" sudah diturunkan dan kami tidak melihat adanya papan pengganti yang menyatakan newmedia sebagai Adobe Authorized Training Partner
Wednesday, October 29, 2008
COMENT MENARIK DARI PAHLAWAN BERTOPENG
Cukup sekian dari saya bila ada kata-kata yang tidak berkenan dihati saya minta maaf dan jangan lupa pesan saya:
"HIDUP MELAWAN ATAU MATI TERTINDAS"
Thursday, July 24, 2008
SUDRAJAT sang DIREKTUR

Tokoh yang satu ini juga merupakan founding father dari newmedia. Dia merupakan salah satu sosok penting di dunia newmedia, karena selain sebagai founding father, saat ini beliau juga merupakan direktur akademik NMICC. Sebagi lulusan UBL (Universitas Budi Luhur), kualitasnya tidak diragukan lagi. Pemuda yang murah senyum (namun terlihat songong ini) sudah memiliki pengalaman mengatur jaringan computer (LAN) di puluhan perusahaan yang ada di Bali termasuk pengaturan jaringan pada sebuah warnet. Setidaknya itulah pengakuan beliau (baca profil kadek sudrajat di www.newmedia-bali.com)
Seperti saudaranya, Nyoman Sutedja, Sudrajat atau yang akrab dengan sapaan “Pak Kodok”, memiliki visi dan misi yang mulia dalam membangun newmedia, yakni “untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, urusan profit bukan utama”. Itulah pengakuan pria beranak dua ini dalam salah satu kesempatan.
Sebelum berkiprah di dunia newmedia, Kadek Sudrajat sudah malang melintang di dunia per-komputer-an. Beliau melakukan bisnis jual beli computer dengan label Millenium Komputer, bisnis warnet dengan label Millenium Internet dan sempat juga beliau membuka usaha rental PS1. Begitulah sekilas perjalanan karier dari sang Direktur. Dalam waktu yang demikian singkat, beliau berhasil meraih posisi yang prestisius di newmedia yakni sebagai Direktur Akademik. Sungguh lonjakan karier yang luar biasa!! Dari sepeda motor menjadi karimun kemudian Honda Jazz dan yang terakhir Nissan Grand Livina ditungganginya. Beliau juga sudah berhasil membangun istananya yang konon dibangun dengan biaya lebih dari 700 juta rupiah!!! Wah.. wah… wah…..!!
Posisinya sebagai direktur akademik memang dirasa pas oleh pemilik newmedia yakni kakak kandung Sudrajat sendiri. Pemilik newmedia berpikir bahwa dengan latar belakang sebagai alumnus UBL, Sudrajat sudah pas menjadi seorang direktur.
Menurut kami, sesuai atau tidaknya seseorang untuk memangku suatu posisi dalam sebuah perusahaan, dapat kita nilai dari bagaimana orang tersebut menjalani posisi yang dipercayakan tersebut. Dalam kasus Kadek Sudrajat, S.kom, kami menilai bahwa beliau belum bisa dikatakan sukses menjalankan tugasnya sebagai direktur akademik.
Memang dibawah pemirintahannya, newmedia sepertinya berkembang pesat, setidaknya itu terlihat dari kekayaan yang dimiliki oleh newmedia dan Grand livina serta istana yang dimiliki oleh sang direktur. Namun kami memandang kesuksesan secara financial tersebut sangat ditentukan oleh posisi sang kakak sebagai pemilik newmedia. Kegagalan utama dari sang direktur adalah dari segi prilaku dan kemampuan berpikir serta prilaku social kemasyarakatan.
Mobilitas keluar masuknya karyawan di newmedia dapat dijadikan parameter yang pas bagaimana karakter dari pemuda kelahiran desa Sekumpul ini sebenarnya. Sering kami amati bagaimana prilaku beliau dalam menangani suatu masalah. Beliau sering terlihat marah-marah didepan umum, mempermalukan karyawan dan mahasiswa didepan umum, menggunakan kekuasaannya dalam menyelesaikan suatu masalah, merupakan prilaku yang kami nilai sangat negative dari seorang direktur. Sifat paling menarik dari sosok “pak Kodok” adalah sikap sok tahunya. Ajaklah beliau berdiskusi barang 30 menit maka anda akan mengetahuinya. Padahal kalau kami nilai, pengetahuan Sudrajat hanya sebatas pada bidang ilmu yang ditekuninya, dan itupun sepertinya nggak seberapa. Sebagai bukti.. kami berhasil meng-hack YM resmi dari newmedia, namun beliau tidak berhasil berbuat apa-apa. Beliau tidak tahu mengenai DG, Animasi, Arsitektur, Akuntansi, Cinema. Yang beliau tahu mengenai kelima bidang itu adalah jurusan-jurusan yang ditawarkan di newmedia, dan beliau berkewajiban menarik upeti dari mahasiswa kelima jurusan tersebut.
Pengetahuan dan pemahaman Kadek Sudrajat dalam dunia pendidikan sama parahnya dengan sang kakak. Kebijakan-kebijakan yang melanggar etika dunia pendidikan dan kebohongan-kebohongan mengenai sertifikasi merupakan hasil racikan dan kebijakan dari sang pemilik warung Student Corner (SC) ini. Dalam hal in, beliau sama sekali tidak mengerti mana yang layak dan mana yang tidak layak dilakukan. Beliau tidak mengetahui atau mungkin tidak mau tahu akibat yang akan ditimbulkan oleh kebijakan tersebut. Selama profit masuk, segala cara dihalalkan walaupun itu sampai mengorbankan kepentingan mahasiswa dan karyawan newmedia nantinya
Kelemahan dan kekeliruan besar yang dilakukan oleh Sudrajat yang sangat tidak patut ditiru adalah mengenai skandal dengan karyawan. Sebagai sosok yang sangat mejunjung tinggi ‘disiplin Sutedja” beliau sudah sangat berhasil secara financial. Uang dan kekuasaan sudah diraih maka yang kurang adalah masalah wanita…. Hal ini sudah menjadi rahasia umum di lingkungan newmedia bahwa beliau memiliki affair dengan beberapa karyawan wanita di newmedia. Bahkan affair ini dilakukan pada saat sang istri sedang hamil tua. Sungguh bukan prilaku seorang direktur. Langsung ataupun tidak langsung, hal ini akan sangat merugikan karyawan dan mahasiswa newmedia, karena proses ‘selingkuh’ akan memerlukan biaya tidak sedikit. Dan… dimana beliau akan mencari dana?? Tentunya dari mahasiswa dan karyawan newmedia melalui kebijakan internet yang mesti bayar, penyebaran baju kaos yang mesti bayar, penyebaran pin yang mesti dibayar, denda Rp 5000/menit bagi karyawan yang terlambat, denda Rp 100.000 bagi karyawan yang tidak hadir senam, penggantian ini dan itu yang mesti dibayar oleh karyawan dan mahasiswa yang belum tentu melakukan kesalahan tersebut dan masih banyak lagi kebijakan lain yang dilakukan oleh sang direktur demi berjalannya affair tersebut. Jadi, siapakah yang membiayai affair sang direktur??? Jawabannya adalah kita semua!! Inilah kebijakan dari sang direktur yang kami nilai paling ‘jenius’. Kebijakan sang direktur demi mendapatkan profit yang paling merugikan mahasiswa adalah dikeluarkannya instruktur-instruktur yang berkualitas karena newmedia tidak mau mengeluarkan cost yang lebih demi kepentingan mahasiswa. Dimana cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan profit yang sedikit itu???
Kadek Sudrajat, S.Kom merupakan sosok paling ahli dalam mengatur strategi kebohongan tanpa memikirkan kepentingan mahasiswa dan karyawannya. Mari kita tunggu kebohongan berikut yang akan dilakukan oleh sang direktur, setelah kebohongan soal adobe certified yang katanya masih dalam proses…. Proses apa ya…???
Wednesday, July 23, 2008
NYOMAN SUTEJA sang Founding Father

Nyoman Suteja, Ak merupakan pendiri dan pemilik modal dari perusahaan New Media yang bergerak dalam bidang bisnis pendidikan komputer. "kami ingin mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, sesuai dengan cita-cita bangsa ini. Walaupun ada profit yang kami inginkan, itu hanya sedikit saja karena cita-cita kami sebenarnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa". begitu beliau pernah berbicara dalam satu kesempatan. maka dengan 'cita-cita yang luhur tersebut' dibangunlah kampus New Media.
Sebagai alumnus STAN, kemampuan dan kredibilitas beliau di bidang manajemen bisnis tidak diragukan lagi! Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya beliau memegang beberapa perusahaan, salah satunya yang sangat terkenal adalah posisi yang sangat penting yang dipercayakan kepada beliau di Waterbom park-kuta. Beliau juga sempat dipercayakan untuk mengelola SOBEK, Bali bird Park dan beberapa perusahaan swasta lainnya.
Sungguh prestasi yang sangat membanggakan di bidang bisnis bagi pria kelahiran desa Sekumpul di Singaraja ini. Lahir dari latar belakang "Petani yang sukses" tidak menjadikan beliau manja untuk menghabiskan uang dari orang tuanya. tapi beliau tetap mengejar pendidikan. "Pendidikan merupakan modal paling utama dalam meraih kesuksesan", begitu beliau pernah berkata di satu kesempatan
Namun... menurut kami, beliau juga melakukan kesalahan. beberapa kesalah dan kekeliruan yang berkaitan dengan New Media yang beliau lakukan menurut kami adalah sebagai berikut
1. Sebagai orang yang "sukses" secara finansial, menjadikan beliau sebagai sosok yang idelisme dan cenderung arogan. kearoganan dari Nyoman suteja memang tidak dirasakan oleh para mahasiswa secara langsung. namun yang paling merasakan hal tersebut adalah para staff dan instruktur dari New Media. "Kita jadi manusia harus senantiasa disiplin", begitu beliau sering bicara ke orang-orang. Disiplin gaya "Nyoman Suteja" yang sekarang diterapkan di New Media. contohnya bagi mahasiswa yang terlambat masuk, tidak diperkenankan masuk kelas dengan alasan apapun! Denda Rp.100.000 bagi karyawan yang tidak ikut senam, denda Rp 5000/menit bagi karyawan yang terlambat, mahasiswa yang tidak memakai jas dengan alasan apapun tidak diperkenankan masuk kelas... dll.... dll... dlll! segala sesuatu aturan yang sepihak banyak diterapkan oleh beliau demi tercapainya disiplin gaya beliau, karena menurut beliau disiplin "gaya suteja" akan membimbing kita ke jalan yang sukses. itulah idelaisme dan arogansi dari sosok Nyoman Suteja
2. Sebagai pemilik dari new media, beliau mewisuda para lulusan dari New Media. kalau kita kritis dan teliti mengenai dunia pendidikan, apa kapasitas beliau untuk mewisuda mahasiswanya?? apakah beliau seorang Guru Besar atau Profesor sebeprti di Perguruan tinggi lainnya?? apakah beliau mendapatkan ijin dari dikti untuk mewisuda mahasiswanya? apakah ijasah tersebut yang ditandatangai beliau sah bagi dirjen dikti?? menurut kami jawabannya tidak! Beliau bukan pendidik resmi, bahkan beliau tidak memegang akta 4 sebagaimana yang diwajibkan bagi semua pengajar di dunia pendidikan. Lalu apa yang melatbelakangi beliau melakukan hal itu?? Karena Bisnis and profit!! Beliau berpikir karena beliau pemiliki dari New Media, beliau berhak melakukan hal tersebut. Kami selalu membayangkan bagaimana beliau ditertawakan oleh orang-orang yang bergerak didunia pendidikan karena melakukan hal tersebut. Nyoman Suteja bukanlah sosok seorang pendidik melainkan seorang bisnisman yang sukses. Beliau tidak tahu sama sekali mengenai dunia pendidikan. Bahkan beliau mungkin tidak tahu bagaimana menyusun Silabus... atau mungkin belum pernah mendengar kata Silabus.
3. Sebagi bisnisman, beliau menaikkan ongkos pendidikan di New Media, sehingga New Media mendapatkan image kampus komputer termahal yang ada di Bali. Hal ini sah-sah saja menurut kami karena beliau merupakan pemilik dari New Media, dan beliau berhak melakukan apapun terhadap perusahaannya tersebut, demi memenuhi pundi-pundi uang New Media. Bahkan beliau menarik upeti dari para karyawannya melalui kebijakan denda Rp 5000/menit dan Rp 100.000/senam.
Tapi.. peningkatan dan pelayanan apa yang diberikan oleh beliau?? TIDAK ADA!! New Media masih tetap seperti dulu, sertifikat palsu, modul yang terjemahan "splash screen menjadi layar cemplungan, bahkan dari kualitas instruktur sangat berkurang karena dikeluarkannya instruktur-instruktur berkualitas demi mengurangi cost yang mesti dikeluarkan oleh beliau.
pundi-pundi New media pun banyak diisi oleh staff yang tidak sengaja melakukan kesalah cetak yang mana staff harus mengganti kesalahan tersebut. Barang-barang yang hilang di satu divisi harus diganti oleh staff, padahal staff sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
Begitulah sekilas mengenai pria berkumis ini. Beliau merupakn seorang bisnisman! beliau akan melakukan apapun demi mendapatkan profit.
PROFIL TOKOH NM YANG MASIH DIPERTANYAKAN
Kami ingin menegaskan kembali bahwa pembuatan Blog ini bukan bertujuan untuk memprovokasi ataupun menjelek-jelekan pihak manapun khususnya New Media. Kami hanya perduli terhadap masa depan dari generasi muda sekarang. Seperti ungkapan di TVone "Kami menyajikan Fakta, Anda yang memutuskan"
Untuk posting-posting kedepan kami akan mengulas profil, latar belakang dan hal-hal yang masih dipertanyakan mengenai tokoh-tokoh "founding father" dari New Media, Instruktur-instruktur dan staff-staff yang mempengaruhi keberadaan New Media.
Dalam posting tersebut, kami akan mengulas seobyektif mungkin berdasarkan fakta, dan akan kami sajikan secara gamblang tanpa dikurangi ataupun ditambahi.
salam sejahtera